Sabtu, 23 Januari 2016

Hitam Jadi Putih Bagian Keenam

Hitam Jadi Putih

BAGIAN 6 : PERTUNJUKAN

  "Apaa .... ??? Tidak mungkin Elsworth-san. Seharusnya dia tak bisa melakukan itu pada kita. Apalagi Rei sudah memasang kekkai pemindai area. Dengan begitu, dia harus memindahkan kita dari luar daerah kota ini.... Ini sangat mustahil."
  "Mmmm..... menurut spekulasiku, dia sudah tau mengenai kelemahan kekkai yang dibuat oleh Rei ini. Lalu ia menargetkan jurusnya pada rumahku dan rumahnya Rei saja."
  "Ada bagian yang masih tidak kumengerti Elsworth-san. Kelemahan kekkai ini apa ?"
  "Kekkai ini sebenarnya 100% aman, tak ada satu pun yang bisa lolos dari pemindaian kekkai ini, bahkan atom terkecil sekalipun. Namun, saat Rei tertidur malam, ketika jam 12 malam hingga jam 12 malam lebih 12 detik, kekkai ini memudar hingga 40%, jadi mungkin musuh kita sudah tau akan hal ini dan memanfaatkan kesempatan 12 detik ini."
  "Begitu rupanya, aku mengerti sekarang. Lalu apa yang harus kita lakukan Elsworth-san ?"
  "Sudah kukatakan, kau tenang saja. Diam dan ikuti saja apa yang musuh inginkan."
  "Hummm, tapi..... aku tidak tahan lagi dengan ini, akuingin segera tahu siapa pelakunya dan kemudian membunuhnya."
  "Kau bernafsu sekali Kadinda,kata-katamu itu sangat bertolak belakang dengan pnampilanmu itu."
  "Hehehe.... maafkan aku. Lalu, dimana Rei sekarang ?"
  "Dia sedang tertidur di rumahnya sekarang dan tak menyadari apa yang terjadi."
  "Hee .... ?!?! Dasar pemalas dia !"
  "Biarlah, aku yakin Rei akan aman karena target utama musuh bukanlah dia."
  "Lalu siapa .... ?"
  "Kau akan segera tahu. Ayo sekarang kita berjalan-jalan ke suatu tempat sebentar."
  "Baiklah, terserah padamu saja."

     Kemudian aku dan Kadinda berjalan menyusuri sudut kota. Sebenarnya aku bukan mengajaknya, lebih tepatnya menggiringnya ke suatu tempat. Ke sebuah taman dekat sekolah.
     Aku membawanya kesana bukan tanpa alasan tapi melainkan akan ada "pertunjukan" yang dimulai saat kami sampai disana. Dan kami pun akhirnya sampai,

  "Hei..., kenapa kau membawaku kesini Elsworth-san ? Ini kan taman sekolah."
  "Bukankah romantis kalau seorang cowok mengajak teman gadisnya ke taman ?"
  "Woooooaaa.... kauuu !!!" , wajahnya memerah.
  "Sudah lupakan saja kata-kataku, akan ada hal menarik. Aku yakin kau akan menyukainya. Dalam hitungan, 5..... 4..... 3..... 2..... 1..... "

     Saat hitunganku habis, munculah semuanya. Seketika muncul dari bawah tanah banyak sekali musuh. Siluman, vampir, monster, shinigami dan zombie dengan berbagai bentuk, ukuran yang berbeda-beda. Jumlahnya sangat banyak sampai tak terhitung dengan kalkulator. Seluruh kota ini dipenuhi dengan makhluk-makhluk itu dan sudah bersiap-siap untuk menyerang Kadinda.

  "Apaa.... ?!?! Banyak sekali Elsworth-san. Bagaimana ini ... ?"
  "Terserah padamu saja. Kuberi dua pilihan. Jika kau sanggup mnghabisi mereka semuanya sendirian, aku tak  akan membantumu dan akan kutraktir makan malam jika kau berhasil melakukannya. Kedua, jika kau tak sanggup menghabisi mereka sendirian, maka akan kubantu sedikit."
  "Mmm.... pilihan pertama sangat menggiurkan tapi aku tak bisa menghabisi mereka sendirian. Bagaimana jika kau membantuku dan tetap menraktirku makan malam Elsworth-san ?" mengatakannya sambil tersenyum manis membujuk.
  "Weett..... lha dengkulmu !!! Itu curang namnya. Huhhh... baiklah terserah kau saja. Dasar anak perempuan, selalu saja serakah...."
  "Ayo Elsworth-san .... sudah lama aku tak sesemangat ini."
  "Dasar gadis periang!" ,gumamku . "Kau duluan saja, akan kubantu dari sini." , balasku padanya.
  
     Setelah itu, Kadinda mulai bertarung dengan makhluk-makhluk itu dan aku hanya melihat dari bawah pohon sakura. Makhluk-makhluk itu semua menyerang Kadinda dan tetap tak menyadari keberadaanku. Dan hal itu juga belum disadari oleh Kadinda.
     Yang bertubuh besar pun mulia menyerang Kadinda, dan beberapa dari mereka yang kuat berhasil bertahan dari serangan Kadinda. Kuraasa dia sudah cukup banyak membunuh makhluk-makhluk itu, hanya bersisa yang bertubuh besar dan yang terlihat kuat saja. Saatnya bagianku ...

  "Huhh... dasar merepotkan saja. Aku harus membuang energiku untuk melakukan ini, tapi yasudahlah tak apa. Lagipula aku sudah berjanji padanya." gumamku.
     "Malaikat merengek kesakitan ... Daun-daun berguguran di musim semi ... Matahari mengais darah ... Waktu memakan kehidupan, Dark Element - Perfect Freeze ."
Lalu ....,
  "Dark Elements - Silhouette Hell's Hand. Enyahlah kalian semuanya ke neraka."

{Dark Elements-Perfect Freeze : Kemampuan Heydar Elsworth untuk mengambil kendali tuubuh musuhnya secara penuh (Hipnotis penuh) dan membuat musuhnya tak bisa apa-apa. Tidak ada limit jumlah target untuk kemampuan ini. Dark Elemets-Silhouette Hell's Hand : Kemampuan milik Heydar Elsworth yaitu mengikat kaki musuk yang sudah ditargetkannya dengan 2 tangan bayangan yang muncul dari bawah tanah, lalu menariknya ke bawah (ke dimensi kegelapan). }

  "Huhhh... ternyata musuhnya memang benar-benar bodoh. Hanya menang jumlah saja, kuyakin penggunanya lebih bodoh... hahaha."
  " Elsworth-san.... terima kasih.. Kalau kau tidak membantuku tadi, aku bisaterbunuh oleh makhluk yang besar tadi."
  "Kau terlihat lelah sekali,bagaimana kau bisa membunuh semua buronan kuatmu jika melawan segitu saja kau sudah kelelahan ?"
  "Mmm..... hehehe.... maafakan aku, aku berhasil membunuh mereka semua tentu saja dengan cara yang licik. Kalau disuruh melawan semuanya sekaligus, jelas aku pasti kalah."
  "Cihh... dasar gadis curang ! Jangan jangan , kau juga akan membunuhku dengan cara seperti itu ?"
  "Ummm..... jangan membuatku malu dong ! Tentu saja tidak, mana mungkin bisa lagipula, aku akan terus bersamamu. " mengatakannya sambil tersenyum.
  "Heee.... sialan, gadis ini berniat tinggal bersamaku selamanya, biaya hidupku bisa bengkak nih." , gumamku sambil berekspresi absurd. "Lupakan saja, sekarang semuanya sudah kalah dan tak ada yang tersisa."
  "Kau benar, tapi apakah yang diinginkan musuh seperti ini ?"
  "Secara alur, memang begini seharusnya. Tapi secara tujuan, kurasa tidak. Si musuh pasti sudah memperhitungkan, dengan jumlah musuh sebanyak tadi, ia pasti optimis bisa membunuhmu. Tapi ada satu hal yang mungkin ia tidak ketahui sampai detik ini."
  "Wooo... apa itu Elsworth-san ?"

     Saat aku akan menjawab pertanyaan Kadinda, ia munculdi hadapan kami,

  "Sialan kau !!! Bagaimana kau bisa me- ....., " belum selesaiia bicara, ia melihatku dengan sangat terkejut. "Mustahil, ini mustahil.... kau , Tuan Heydar !"
  "Oh, kau mengenalku rupanya ? tapi aku tak mengenalmu. Siapa kau ? Jika kau tak menjawab pertanyaanku, kupastikan kalimat tadi adalah kalimat terakhir yang keluar dari mulutmu."
  "Maafkan aku Tuan,.... aku adalah ....."  (Bersambung disini )



Beri kritik dan sarannya di kolom komentar ya, dan tolong subscribe post ini ^_^
Arigatou gozaimasu .

Source : Karya penerbit

0 komentar:

Posting Komentar