Minggu, 10 Januari 2016

Hitam Jadi Putih Bagian Ketiga

Hitam Jadi Putih

BAGIAN 3 : KEMUNCULAN TAK TERDUGA

     Tapi betapa kagetnya dan tercengangnya diriku karena ada 3 orang korban targetnya yang belum disilang di halaman terakhir. 3 orang itu adalah aku, Lord Angel, da juga adikku.


     Di halaman belakang buku ini benar-benar membuatku penasaran karena di antara 3 orang yang tersisa ini, hanya aku yang diberi checklist hijau. Aku tak paham maksud dari semua ini, tapi akan kuselidiki dengan caraku sendiri tanpa harus diketahui oleh gadis itu.
     Setelah aku membaca dan mendapatkan cukup informasi, aku berniat untuk mengembalikan buku ini ke Kadinda. Aku berjalan menuju ke kamarnya. Ketika sampai di depan pintu kamarnya,
  
  "Tok... tok... tok..."
  "Permisi Kadinda, ada barang milikmu yang tertinggal."
  "Oyy... Kadinda-san ? tok ... tok ... tok... "
  "Aneh, dia tak merespon." Aku penasaran lalu kubuka saja pintunya perlahan dan ternyata tak dikunci.
  "Maaf, aku masuk ..."
  
     Semua barang miliknya sudah diletakkan dengan rapi, walau dalam hal ini ia hanya membawa tas sekolahnya dan baju seragam yang ia pakai. Sementara itu, ternyata dia sudah tidur. Aku merasa tidak enak karena sudah lancang masuk, apalagi sekarang ini kamar perempuan.

  "Fyyuuhh..... ternyata dia sudah tidur, apa boleh buat, kuletakkan saja ini di meja dekat kasurnya." 
  "Arree.... dia lupa mematikan lampu kamarnya, lebih baik kumatikan saja agar tidurnya lebih nyaman."

      Setelah meletakkan buku itu di meja dan berbalik badan, tiba-tiba ia memegang tanganku. Kukira ia terbangun karena kehadiranku, tapi ternyata hanya reflek tidur saja dan ia juga mengigau,
  
  "Terima kasih..... Elsworth- ... san."
  "Yadeehh..... Dasar ! Menyusahkan saja." Batinku berkata sambil tersenyum.

     Kulepaskan tangannya perlahan dan aku pun keluar dari kamarnya dan segera beranjak tidur.

***Keesokan harinya***

  
     Aku bangun kesiangan...
  "Hoooaaahhmmm...! Selamat pagi dunia yang kacau. Sialan ! aku kesiangan. Sudahlah, biarkan. Aku harus bergegas."

     Aku pun bersiap-siap untuk pergi ke sekolah yang membosankan itu. Ketika semua siap, aku ambil tasku dan pergi ke ruang makan untuk minum dan sesampainya di ruang makan,

  "Aarre... ?!?! siapa yang menyiapkan nasi goreng ini ?"
Di sebelah piring nasi goreng ada secarik kertas yang bertuliskan, "Dihabiskan ya, lalu cepatlah berangkat."
     Sudah kuduga ini pasti perbuatan dari Kadinda. Karena sudah dibuatkan, ya akhirnya pun kumakan juga. 
  "Wahh... tak kusangka. Enak ! Aku belum pernah merasakan nasi goreng yang seenak ini."

     Setelah habis, aku pun langsung berangkat ke sekolah, tentu saja berjalan kaki. 
     Sesampainya di sekolah ternyata aku belum terlambat dan di depan gerbang sekolah, gadis itu sudah menungguku.

"Selamat pagi Elsworth-san ! Semalam kau yang mengembalikan buku milikku kan ? Terima kasih." seperti biasa, dengan senyumannya.
  "Ya.... jangan meninggalkan barang milikmu sembarangan. " Kujawab seperlunya saja.

  Kami pun berjalan ke kelas bersama lalu mengikuti KBM seperti biasa. Ditengah-tengah KBM berlangsung, announcer kelas berbunyi,

  "Pengumuman untuk semua siswa,hari ini kalian dipulangkan lebih awal yaitu pukul 10 pagi saat jam istirahat dikarenakan akan diadakan rapat dewan guru. Terima kasih atas perhatiannya, selamat pagi."
  "Heee ... ?? Tumben sekali. Yah, dengan ini aku punya banyak waktu untuk membaca buku yang kupinjam kemarin." Karena kupikir masih terlalu awal untuk keluar dari sekolah di jam 10.

  "Kreengg... krenggg... krenggg....... ", Bel sekolah tanda pulang pun berbunyi.
  "Hooaamm.... akhirnya pulang lebih awal. Lebih baik aku membaca buku itu di tempat yang cukup hening." Satu-satunya tempat yang cukup hening di sekolah ini yaitu di perpustakaan.
     Kujinjing tasku dan beranjak ke perpustakaan. Di sisi lain, aku tak melihat Kadinda, kupikir dia sudah lelah membuntutiku. Aku pun sampai di perpustakaan,

  "Hei, Elsworth. bagaimana kabarmu ?"
  "Diamlah ! Aku kemari hanya mencari suasana sepi untuk membaca buku ini."
  "Hahaha .... tepat sekali kalu begitu kau datang kesini. Sebagian besar siswa kuyakin juga sudah pulang karena dipulangkan lebih awal, kau tahu itu kan ? Dan hari ini pepustakaan sepi pengunjung."
  "Haaa.... aku mengerti."
 "Kau bebas memilih kursi yang kau suka. Namamu sudah kucatat di buku pengunjung hari ini."
  "Ya Rei, terima kasih. Bagaimana dengan dirimu ? Kenapa kau tidak pulang seperti yang lain ?"
  "Hmmm.... kenapa yah ? Baiklah, alasan yang pertama adalah aku penjaga ruagan ini, aku tidak diperbolehkan pulang hingga waktu yang sudah ditetapkam, yaitu pukul 2 siang nanti. Yang kedua...... ada sesuatu yang akan kuberitahukan padamu."
  "Cih, pasti hal-hal mesum lagi tentang gadis-gadis di sekolah ini lagi. Aku tak akan tertarik dengan yang seperti itu !"
  "Ha... ha.. ha... tidak, tidak. Bukan begitu, tapi mengenai kejadian 119 tahun yang lalu."
  "Baiklah, akan kudengarkan nanti setelah aku selesai membaca buku ini."

     Lalu, dengan santai saja aku membaca buku yang berjudul "Merah dalam Hitam" . Buku ini berisi kisah seorang buronan kejahatan tingkat SSS yang berjuang demi kebajikan melalui jalan kegelapan. Dan itulah alasan utama ia menjadi buronan. Di dalam buku ini juga berisi ringkasan bagaimana hidup dengan normal dan bahagia yang dijalani oleh orang itu. Maka dari itu, aku meminjam buku ini sebagai pedoman merubah hidupku ini.
     Baru 15 menit membaca, tiba-tiba aku merasa ada yang datang. Kehadiran makhluk ini bukan manusia,vampir, siluman, atau makhluk biasa lainnya yang sering kutemui. Tapi sesuatu yang benar-benar berkekuatan besar. Aku yakin Rei juga merasakan hal yang sama, karena Rei dulu juga merupakan prajurit kesayanganku yang membantuku menyegel Lord Angel. "Iblis pemakan Cahaya", begitulah julukannya dulu. Rei sangat berguna bagiku karena pada 119 tahun yang lalu ia juga yang membereskan 250 ribu prajurit Cahaya seorang diri. Itu adalah setengah dari jumlah prajurit yang dibawa oleh Lord Angel waktu itu. Dan akibat dari perbuatan Rei adalah 3/4 dari kota ini hancur.

  "Hei Elsworth kau juga merasakannya kan ?"
  "Haa... benar."
  "Dia datang..."
  "Bersiaplah Rei..."
     Dan tanpa suara kehadiran, dia muncul di hadapan kami.
  "Rei, kurasa kita tak akan dengan mudah mengalahkannya seperti dulu."
  "Kau benar, dilihat dari manapun ia berbeeda dari yang dulu, dia terasa lebih kuat. Lebih baik kau mensupportku dari belakang."
  "Hei kalian berdua, apa kabar ? .... kenapa kalian terlihat sangat waspada begitu ? hahaha.... terutama kau Elsworth-san, seperti bukan dirimu saja."
  "Cih,... diam kau Nichola ! Apa tujuanmu datang kesini ? Bagaimana kau bisa lepas dari segelku ? Siapa yang membangkitkanmu, bodoh !"
  "Tenanglah, aku kesini hanya untuk menunjukkan sosokku ini saja. Terlebih lagi, tujuan utamaku adalah membalas dendam padamu Elsworth-san. Tapi bukan sekarang."
  "Cih,.... jangan banyak bicara kau !"    "Rei ! kau tahu kan apa yang harus kau lakukan ."
  "Yaa, aku mengerti ! Kekkai - Defend of Narukami !!!"
  "Wah-wah ... jangan terlalu serius. Kekkai seperti ini tak akan sanggup untuk menahanku."
  "Tapi setidaknya cukup untuk mencegah saksi mata ! Elsworth, jika kita menyerangnya di sini, terlalu beresiko. Bisa-bisa gedung sekolah ini rata! "
  "Sudah kubilang, aku tak akan membuat keributan. Jadi kalian tenanglah dulu. Selain diriku yang bangkit ini, ada seorang lagi yang akan kuperkenalkan pada kalian, yaitu orang yang membangkitkanku. Light transfer - Show Up !"

{Kekkai - Defend of Narukami : Segel dimensi ruang yang luas dan volumenya bisa dimanipulasi si pengguna, terbuat dari petir 250 juta volt milik Rei Yasutora.
Nichola Bright : nama asli dari Lord Angel.
Light Transfer - Show Up : kemampuan Nichola untuk memindahkan sesuatu ke tempat yang ia suka / teleportasi.}


  "Apa .... ?!?! Tidak mungkin. Ini mustahil ! Kau ..... " (Bersambung disini)


Beri kritik dan saran di kolom komentar, dan subscribe ya ^_^
Arigatou gozaimasu ...

Source : Karya penerbit

5 komentar:

  1. Makin lama makin bgs aja ヽ(´▽`)/ kenalin aku mangaka(newbie) lg cr cerita, boleh nggk aku manga in ceritamu??

    BalasHapus
  2. Mmm... mau dituangkan ke manga ? Boleh boleh saja um ^_^ mungkin untuk detil karakter nanti bisa saya informasikan. Bisa kontak person ke fb : Dicky Armansyah, BBM : 5CD10BD5 .
    Tetep ikuti critanya sampai akhir ya ^_^
    Terima kasih sudah berkunjung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleehh?? (☆∀☆) waa arigatou senpai ヽ(´▽`)/
      Okk, aku add fb mu ya senpai, fb ku lynnet lysanor, oya ini cuma pen name jd aku cumanya bs kontak lwat fb hehehe, mou ichido arigatou~~

      Hapus
    2. Senpai aku gk bs add fbnya senpai T.T

      Hapus
    3. Add aku lewat bbm atau Line aja
      BBM : 5CD10BD5 .
      Line : dicky20311

      Hapus