Senin, 04 Januari 2016

Cerita bersambung berjudul " Hitam Jadi Putih "

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

      Lama tak jumpa, kini Adicky akan mempersembahkan sebuah Cerita Sambung berjudul "Hitam jadi Putih". Cerita sambung ini akan diupdate setiap hari Senin dan Kamis sore. Jadi, stay tune di sini ya pengunjung setia Adicky.blogspot . 


Sinopsis :
     Berlatar di sebuah kota bernama Kenjikuri (fiksi), sekitar 100 tahun yang lalu pernah terjadi insiden dimana Kegelapan dan Cahaya saling berperang untuk memperebutkan wilayah tersebut. Di dunia ini tak hanya manusia, hewan, tumbuhan, iblis dan jin saja, namun juga banyak manusia berkekuatan spesial/khusus dan makhluk tak normal lainnya. Tak ada yang terisisa dari peristiwa tersebut selain orang orang kuat yang berada di puncak. Kota Kenjikuri benar benar seperti ladang mayat dan seluruh bangunan yang ada di atasnya hingga tak berbentuk.
     119 tahun berlalu, semenjak kejadian itu, kota Kenjikuri tumbuh berkembang pesat menjadi sebuah kota besar yang makmur indah dan megah. Heydar Elsworth yang merupakan seseorang berkekuatan mengerikan dari pihak Kegelapan yang berhasil selamat dari insiden tersebut ingin hidup sebagai manusia normal dan mencoba semampunya untuk melupakan kejadian masa lalunya yang kelam itu. Menjalani hidup "senormal" mungkin , menjadi siswa SMA. Bersama dengan Kadinda Ervita, yang juga manusia berkemampuan khusus yang berhasil selamat dari kejadian itu dan merupakan teman sekelasnya, ia menjalani kehidupan normalnya.
     Akan tetapi, suatu hari timbul lagi suatu masalah yang memaksa dirinya untuk berubah dan mengakhiri semuanya, agar semua hidup dengan damai. 

BAGIAN 1 : GADIS PERIANG

Hitam jadi Putih

     Berlari dari masa laluku yang kelam yaitu pada kehidupan kegelapan, kini yang aku inginkan hanya menjalani hidup dengan "se-normal mungkin" di akhir-akhir masa SMAku.
      Aku hanyalah seorang pemuda biasa dengan tinggi badan 175 cm, berat badan 58 kg, dan berkulit cerah serta berambut pendek agak pirang. 
      Sembari melangkahkan kakiku menuju ke sekolah, kumakan sandwich di tanganku, yah anggap saja sarapan pagi. Di tengah hiruk pikuk jalanan, mentari bersinar cerah, lalu langkahku terhenti. Di titik ini yaitu 100 meter dari sekolah aku melihat dari kejauhan, seorang gadis yang tak kuketahui namanya dikerubungi oleh preman-preman pasar. Dengan sekejap, saat ku mengedipkan pandanganku dari apa yang ada di hadapanku, gadis berambut panjang dengan seragam SMU yang sama denganku telah hilang, dan preman-preman itu sudah terkapar dipinggir trotoar.
      Hal itu sebenarnya sudah tak tabu lagi bagiku, namun tak biasanya aku tertarik dengan suatu hal. Yang jadi pertanyaan, siapa gadis itu ?

  "Hai, apa kau melihat semua itu tadi ?"
Gadis itu sudah berada di sampingku dengan tersenyum manis.
  "Ti ... tidak begitu jelas, tapi kuyakin kau yang melakukan itu semua pada preman-preman itu."
  "Kau benar, tapi aku bersyukur karena yang menyadari tindakanku tadi adalah kau."  "Sampai jumpa !"
Dengan tersenyum manis pula dia menghilang...
  "Aarree ?!?! .... Kemana gadis itu pergi ?" "Lupakan ..."

     Kulanjutkan langkahku menuju kelas dan duduk di bangku nomor 2 barisan awal dari pintu masuk kelas 12 MIPA 1. Pelajaran pun dimulai. Sembari mengikuti KBM hari ini, sedikit aku terpikirkan tentang hal tadi.

  "Gadis yang bisa menghilang dengan sekejap, hmm..... cukup menarik. Tapi aku masih tak tau bagaimana ia menjatuhkan preman-preman itu dengan waktu sesingkat itu tanpa keributan sedikitpun ?!?!"  "Mungkinkah pengguna time stopper dimension ?"  "Ah sudahlah .... semua pemilik kemampuan khusus itu seharusnya sudah punah 119 tahun lalu."

{Time Stopper Dimension : Penghenti dimensi ruang waktu}

     Saat masuk pertengahan KBM, wali kelasku masuk. Ada yang tak biasa, dan benar saja dugaanku, ada murid baru di kelas yang masuk di awal semester genap ini.

  "Mengganggu saja, cihhh .... "

Tak terlalu kuperdulikan. Lalu, kulanjutkan membaca buku pelajaran. Saat aku menguap, dengan mata terpejam. Aku terkejut karena suara anak baru yang masuk di kelas adalah ..... Gadis yang menghabisi preman-preman tadi.

  "Selamat siang semuanya !"  
  "Salam kenal semuanya. Namaku Kadinda Ervita, murid pindahan dari Hokkaido."
  "Semoga kita bisa berteman baik !"

     Dan benar saja, memang dia. Ia memperkenalkan diri dengan senyumannya yang indah tersebut dan parasnya yang sangat cantik. Seluruh seisi kelas riyuh terpesona bahkan tak cuma anak laki-laki, sampai anak perempuan pun terkagum. Tapi itu semua tak berlaku padaku.

  "Ervita, kamu duduk di sebelah sana, di belakang bangkunya Heydar Elsworth."
  "Cihhh, sialan ... ! Kenapa Pak Gyohou meletakkan gadis itu di bangku belakangku ?!?!? "
  "Baik pak ! Terima kasih " , sambil berjalan ke tempat duduknya, ia melewatiku dan, "Hei, lihat ke celanamu, resletingmu terbuka ! Hi..Hi..Hi.. "
  "Aarree ... ?!?! Hoaaa.... Sialan !"  "Kenapa bisa aku lupa menutupnya."
    
     Dengan sedikit kaget dan bercampur malu aku tutup resletingku.

 "Sialan, dia mengingatkanku sambil tersenyum, cihh .... "

KBM pun berlanjut , dan ... 

"Krengggg..... Krengggg .... Krengggggg...... !!!"

Bel waktu tanda berakhirnya pelajaran hari ini berbunyi.

  "Akhirnya, selesai juga. Tak kusangka menjadi normal akan seberat ini. Bagaimana jadinya hidupku 6 bulan kedepan."  "Membosankan, tapi setidaknya aku bisa mencoba melupakan kejadian masa laluku dan menyembunyikan kekuatan bodohku ini."

     Sambil bergumam dibenak kosongku ini, kutuntun kakiku ke perpustakaan sekolah SMU Hinamori ini. Karena ada sebuah buku yang akan kupinjam untuk suatu hal. Sampailah diriku di perpustakaan, lalu kutanyakan pada penjaga perpustakaan 

  "Dimana letak buku novel berjudul Merah dalam Hitam ?"
  " Ah, ternyata kau Elsworth-san. Kau selalu saja meminjam sesuatu yang misterius dan tak kupahami."
  "Huuhh... cepatlah katakan saja."
  "Ada di lorong 3, rak FE kolom 5 nomor 175 dari pojok."
  "Terima kasih. Kau cukup diam saja dan jangan campuri urusanku."

     Aku merupakan tipe orang yang tak suka peduli dengan orang lain dan hanya mementingkan urusanku saja. Dan satu lagi, aku tak suka membuat orang lain menunggu. Tak berlama lama langsung kuambil buku yang kucari dan bergegas keluar sekolah untuk pulang ke rumah.

  " Hari ini sangat panas atau memang aku yang terlalu lelah." Melihat ke arlojiku, "Sialan, ternyata ini jam 1.30 siang, pantas saja panas bukan main."  "Ah, pasti sangatlah nikmat bila saat ini berbaring di kasur."

Kumelangkah menuju ke luar sekolah namun ada sesuatu yag menggangguku,

  "Dia kira aku tak menyadari keberadaannya dari tadi."  "Tapi, mengapa dia mengikutiku terus, dasar bodoh .....!"

Saat aku sampai atau tepatnya hampir keluar dari pagar sekolah, dia muncul di depan pagar sekolah dengan wajah cemberut marah.

  "Uhhmmm..... kenapa kau mengabaikanku terus dari tadi, padahal kau tau kalau aku selalu mengikutimu."

Dengan tidak peduli, aku tetap berjalan melewati gadis itu,

  "Pulanglah ! Aku tak tertarik sama sekali padamu. Aku bukan laki-laki mesum seperti yang lainnya yang mudah tertarik dengan gadis sepertimu."
  "Elsworth-san, kau memang tak pernah berubah. Sikapmu itu selalu saja dingin pada wanita."

     Gadis itu mengatakan itu semua sambil mengikuti di belakangku.

  "Kau berkata seperti kau telah mengenalku sejak lama. Pulanglah !"
  "Aku tidak punya rumah."
  "Lalu, mengapa kau mengikutiku ? Mengganggu saja !"
  "Ah, kau selalu saja begitu...", sambil tersenyum, "Aku tau, di rumah kau hanya sendirian. Orang tuamu kau bunuh sendiri waktu itu dan adikmu .... "

Aku terkejut seketika, lalu ..... (Bersambung disini)


Beri kritik dan saran di kolom komentar, dan subscribe ya ^_^
Arigatou gozaimasu ...

Source : Karya penerbit.

2 komentar: