1. BAHAN PEMBERSIH ( Sabun dan Detergen)
a. Sabun
Sabun telah dikenal sejak 2000 tahun yang lalu.
Mereka telah mengetahui reaksi saponifikasi ( reaksi antara minyak dan reaksi antara minyak atau lemak, baik yang berasal dari tumbuhan maupun yang berasal dari hewan dengan basa-basa ( KOH atau NaOH ) tertentu yang dihasilkan dari abu (alkali) tumbuh-tumbuhan (natrium hidoksida dan kalium hidroksida)) Yang kemudian dikenal dengan sabun.Dikenal ada dua macam sabun, yaitu sabun lunak (sabun mandi , shampoo, dan pasta gigi ) dan sabun keras (sabun cuci). Sabun lunak adalah sabun yang biasa terbuat dari kalium hidroksida (KOH), sedangkan sabun keras adalah sabun yang biasa terbuat dari natrium hidroksida (NaOH).
Sabun merupakan suatu surfaktan yang berfungsi untuk mencuci dan membersihkan kotoran yang ada di permukaan kulit dengan bantuan air. Surfaktan adalah singkatan dari surface active agents, yaitu suatu zat yang dapat menurunkan tegangan permukaan suatu cairan. Sabun terbuat dari basa , maka bersifat basa. Sabun juga akan bereaksi pada kertas lakmu dan menimbulkan warna biru.
Mereka telah mengetahui reaksi saponifikasi ( reaksi antara minyak dan reaksi antara minyak atau lemak, baik yang berasal dari tumbuhan maupun yang berasal dari hewan dengan basa-basa ( KOH atau NaOH ) tertentu yang dihasilkan dari abu (alkali) tumbuh-tumbuhan (natrium hidoksida dan kalium hidroksida)) Yang kemudian dikenal dengan sabun.Dikenal ada dua macam sabun, yaitu sabun lunak (sabun mandi , shampoo, dan pasta gigi ) dan sabun keras (sabun cuci). Sabun lunak adalah sabun yang biasa terbuat dari kalium hidroksida (KOH), sedangkan sabun keras adalah sabun yang biasa terbuat dari natrium hidroksida (NaOH).
Sabun merupakan suatu surfaktan yang berfungsi untuk mencuci dan membersihkan kotoran yang ada di permukaan kulit dengan bantuan air. Surfaktan adalah singkatan dari surface active agents, yaitu suatu zat yang dapat menurunkan tegangan permukaan suatu cairan. Sabun terbuat dari basa , maka bersifat basa. Sabun juga akan bereaksi pada kertas lakmu dan menimbulkan warna biru.
Kelebihan sabun adalah lebih ramah lingkungan daripada
detergen. Sedang kekurangan sabun adalah bahwa sabun tidak mampu berbusa atau
bekerja secara optimal dalam air sadah ( air yang mengandung CA2+
,Mg2+ ,Fe2+ ).
Ø Sabun adalah garam alkali karboksilat.
Misalnya :
Misalnya :
C17H35 – COONa = natrium stearat hidrofob
hidrofil.
b. Detergen
Detergen, disebut juga dengan sabun yang menghasilkan larutan basa dalam air.
Jenis bahan dasar pembuat getergen meliputi dua kelompok zat yaitu, :
Ø Senyawa Linier
Alkil Sulfonat
Ø Senyawa – senyawa Natrium Alkil Banzena Sulfonat
Selain itu, ke dalam
detergen ditambahkan bahan-bahan , seperti : senyawa tioeter, senyawa fosfat,
dan senyawa sulfonat serta pewangi.
Kelebihan detergen adalah tetap bisa berbuih atau bekerja
dengan baik pada kondisi air sadah ( air yang mengandung CA2+ ,Mg2+
,Fe2+ ).Sedang kekurangan detergen adalah tidak ramah lingkungan
karena molekul detergen sulit diuraikan oleh mikroorganisme. Namun , sekarang
telah diproduksi detergen yang lebih ramah lingkungan, yaitu detergen berbahan
dasar Linier Alkil Sulfonat (LAS). Bahan
dasar detergen adalah ABS ( Alkil Banzena
Sulfonat ) yang diperoleh dari hasil pengolahan minyak bumi.
Adapun sabun atau detergen yang berbahan dasar alami yaitu
seperti air bersih, batu – bata ( untuk sikat gigi ) , dan jeruk nipis (untuk
mencuci perkakas dapur).
c. PEMBERSIH LANTAI
Bahan pembersih lantai
dibuat dari bahan-bahan kimia seperti isopropanol, kresol, Asam klorida, Asam
nitrat, dan Asam karbonat. Selain bahan-bahan kimia tersebut, pembersih
lantai/porselin juga ditambahkan zat pewangi sehingga lantai/porsein menjadi
wangi.
2. BAHAN PEMUTIH
Pada saat mencuci pakaian selain memakai sabun,
seringkali kita juga menggunakan pemutih atau pelantang ( bleaching agent ) untuk menghilangkan noda atau kotoran yang
membandel pada pakaian. Bahan pemutih adalah senyawa kimia yang
biasa dipergunakan dan dimanfaatkan selain sebagai pemutih pada bahan tertentu
juga sebagai penghilang noda maupun desinfektan. Pemutih biasanya dijual dalam
bentuk larutannya dan Larutan pemutih yang dijual di pasaran biasanya
mengandung bahan aktif natrium hipoklorit (NaCOl) sekitar 5%. Pemutih umumnya memiliki
bahan aktif klorin. Zat ini cukup berbahaya, maka hati-hati dalam
menggunakannya. Selain klorin, bahan aktif lainnya adalah sodium perborat.
Zat ini dapat menjadi berbahaya jika bereaksi dengan detergen karena
menghasilkan gas klorin ( CI2 ) yang beracun. Sodium perborat berupa bubuk
berwarna putih yang banyak digunakan untuk memutihkan tekstil.
Adapun bahan pemutih alami yaitu seperti bengkoang ( bahan pemutih kulit ) dan ekstrak avokado ( bahan pemutih kulit )
Adapun bahan pemutih alami yaitu seperti bengkoang ( bahan pemutih kulit ) dan ekstrak avokado ( bahan pemutih kulit )
Fungsi:
Ø Digunakan untuk menghilangkan
kotoran atau noda berwarna yang sukar dihilangkan dengan hanya menggunakan
sabun atau detergen.
Ø Selain digunakan sebagai
pemutih dan membersihkan noda, juga digunakan untuk desinfektan (membasmi
kuman).
Efek penggunaan pemutih pakaian yang berlebihan :
Ø Bau yang ditimbulkan sangat
menyengat.
Ø Serat kain menjadi tipis.
Ø Warna pakaian memudar.
Ø Efek samping seperti tangan
menjadi panas dan kulit bisa mengelupas.
¨ PEMUTIH KULIT DAN WAJAH
Bahan
kimia yang digunakan untuk pembuatan kosmetik untuk memutihkan kulit atau wajah
antara lain : merkuri, tretinonim, hidroquinon, metil paraben,
etil paraben, propil paraben. Kandungan bahan hidroquinon dalam produk pemutih
dibatasi tidak lebih dari 2 %. Selain bahan-bahan kimia ini, dalam produk
pemutih kulit atau wajah juga ditambah vitamin ,terutama vitamin A dan E yang
berperan dalam menghaluskan kulit tubuh atau wajah. Efek penggunaan pemutih wajah yang berlebihan
bisa mengakibatkan : Noda hitam atau bercak
pada kulit dan yang paling parah adalah kanker kulit.
3. BAHAN PEWANGI
Pewangi adalah
bahan atau zat yang biasa digunakan sebagai pengharun ruangan, pengharum badan ataupun
pengharum pakaian. Bahan pewangi saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan
kita. Baik perempuan maupun laki-laki.Produk
pewangi di pasaran ada yang berbentuk cair dan padat.
a. PEWANGI ALAMI
Diperoleh dari ekstraksi dari beberapa bunga ataupun
tanaman sehingga diperoleh ekstrak dari tanaman atau bunga yang berbau harum.
Contoh pewangi alami : fenetil
alkohol pada bunga mawar , venillin
pada tanaman panili , eugenol pada
tanaman cengkeh , dan sitrat pada
minyak jeruk.
b. PEWANGI SINTETIS
Contoh pewangi sintetis : alil kaproat, formaldehida,
benzaldehida, butana.
Senyawa ester dan alkohol
adalah senyawa yang sering digunakan pada pewangi. Penggunaan bahan pewangi
yang berlebihan justru berdampak negatif pada kesehatan tubuh. Pewangi dapat bermanfaat jika digunakan
secara bijak, seperti untuk pengharum badan atau pakaian maupun pewangi ruangan
¨
Dampak negatif
dari pewangi :
Dapat mengurangi lapisan ozon
Pewangi alami lebih mahal
Daya penciuman berkurang
Menimbulkan iritasi pada mata, hidung dan tengorokkan
Tambahan :
Bahan
pewangi alami bisa berasal dari aroma mawar, melati, apel, jeruk, lemon, dan
lainnya.
Bahan
pewangi kimia sintetis biasanya lebih murah, contohnya antara lain, indol, etil
miristat, alil kaproat, dan anisal dehida.
4. BAHAN PEMBASMI HAMA
Nyamuk yang berterbangan dan
menggigit kita cukup mengganggu aktivitas.
Nyamuk juga dapat menyebabkan penyakit malaria tau demam berdarah.Salah
satu cara untuk membasmi nyamuk adalah memakai insektisida. Insektisida
merupakan pembasmi hama yang lain, yang disebut pestisida.
Pestisida adalah bahan atau zat
kimia yang digunakan untuk membubuh hama, baik yang berupa tumbuhan, serangga,
maupun jenis hewan lain di lingkungan kita. Berdasarkan jenis hama yang
diberantas, pestisida dapat digolongkan menjadi Insektisida ( pembasmi serangga
), herbisida ( pembasmi gulma atau tumbuhan pengganggu ), nematisida ( pembasmi
hama cacing ), fungisida ( pembasmi jamur ), dan rodentisida ( pembasmi
binatang pengerat ).
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan
pestisida dibedakan menjadi :
Ø Golongan organoklor: Aldrin, dieldrin, lindan, klor,
dan DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana),
serat metoksiklor
Ø Golongan Arsen: Arsen pentoksida
Ø Golongan dipridil: Paraquat diklorida
Ø Golongan seng fosfida
Ø Golongan organofosfat: diazinon, malation, fention, etil paration
Adapun
dampak negatif yang ditimbulkan oleh
seseorang yang menggunakan pestisida antara lain :
Ø Sesak napas
Ø Iritasi kulit
Ø Dapat menyebabkan kanker.
Adapun
dampak negatif yang ditimbulkan karena penggunaan pestisida yang berlebihan
antara lain :
Ø Dapat membunuh organisme tanah
Ø Membuat tanah menjadi tidak
subur ( tandus dan gersang )
Adapun
pembasmi hama yang alami yaitu seperti kulit jeruk dan bunga geranium untun
membasmi nyamuk.
Thank you!
BalasHapusterimakasih ya
BalasHapus