Kamis, 07 Januari 2016

Hitam Jadi Putih Bagian Kedua.

Hitam Jadi Putih

BAGIAN 2 : PENGHUNI BARU

     Aku terkejut seketika, lalu belum genap dia menyelesaikan ucapannya dengan cepat kilat aku pegang dia, kutatap dalam-dalam matanya. Kemudian aku menemukan sesuatu, bahwa sebenarnya gadis ini adalah Death Silent Tenshi.


{Death Silent Tenshi : Malaikat Putih Pembunuh dari pihak Cahaya}

  "Jadi kau dari Pihak Cahaya ? Apa maumu ? Jangan korbankan hidupmu di sini. Kau pun tau, sekuat apapun kau berusaha untuk melenyapkanku, kau bukanlah tandinganku. Pergilah !"

Lagi-lagi dengan senyuman manis, dia menjawab,

  "Hi..hi...hi... lepaskan aku dulu, baru aku katakan semuanya."

     Sejenak aku berpikir, jika aku bunh dia di sini terlalu beresiko, akan banyak saksi mata. Lagipula aku sedang dalam proses melupakan kekuatanku ini. Lebih baik jika gadis ini kubiarkan menjelaskan niatnya padaku.

  "Baiklah, kulepaskan kau. Lagipula tak ada untungnya aku membunuhmu. Sekarang katakan padaku apa maumu,"
  "Nah, kalau begini kan lebih enak. Kau pasti tau insiden 119 tahun lalu dan kau merupakan salah satu tokoh utama dalam sejarah kelam kota ini."
  "Jadi ... ?!?!?"
  "Akan kuberitahu satu hal saja, dan sisanya kau yang menentukan. Dalam waktu dekat ini akan ada kejadian yang besar, mungkin ada membuat kejadian 119 tahun yang lalu terulang. Namun, kali ini dari pihak Cahayalah yang mengakhiri semuanya."
  "Tak mungkin..... Tak akan mungkin terjadi lagi. Lord Angel sudah kubunuh dengan tanganku sendiri dan kusegel dengan Ascaris Dark Hole untuk selamanya."

{Lord Angel : Pemimpin dari pihak Cahaya. Ascaris Dark Hole : Lubang cacing kegelapan, salah satu jurus/kemampuan dari Heydar Elsworth}

  "Ya pokoknya aku telah memberitahumu Elsworth-san. Sisanya terserah padamu saja!"  "Aku memberitahumu bukan asal saja, tapi karena aku yakin kaulah orang yang tepat."
  "Cih ..... jangan suka membual kau !"
  "Hahahaha..... iya iya, terserah padamu saja."

     Lalu gadis itu sejenak diam dalam senyumanny. Tak terlalu kuperdulikan, namun sepertinya ia memikirkan atau menyembunyikan sesuatu dariku.
     Setelah mendengar omongannya, tanpa ucapan perpisahan kulanjutkan jalanku menuju rumah. Dan gadis itu tetap mengikutiku dari belakang. Dia benar-benar mengikutiku.
      Kulihat sebuah kedai makanan yang menjual tempura dan burger di tengah perjalanan menuju rumah. Karena aku belum makan siang, kuputuskan untuk membeli sebungkus tempura dan sebuah burger untuk kumakan di jalan.

  "Kkkrriiiiuuuuttttss....."
  "Aaree ?!?! ... Suara apa itu tadi ? Apakah ada yang kentut sembarangan ?" , gumamku dalam pikiran bereakti atas suara aneh itu.
  "Hei, paman penjual burger ! Jangan kentut sembarangan dong! Nanti pelangganmu bisa-bisa lari semua !!!"
  "Whhooaa ..... sembarangan saja kau anak muda. Aku tidak kentut. Daritadi aku sibuk membuat pesananmu."
  "Huueee ... ?!?! lalu tadi itu suara apa paman ?"
  "Tadi itu suara perut dari gadis yang daritadi bersamamu !" 

     Betapa bodohnya aku, sampai-sampai aku lupa kalau daritadi gadis ini masih mengikutiku. Aku malu karena sudah menuduh paman penjual sembarangan.

  "Hehehe... maafkan aku paman sudah menuduhmu sembarangan."
  "Bukan masalah, ini pesananmu !"
  "Terima kasih !"
  "Cih... sialan ! Gadis ini membuatku menanggung malu di hadapan penjual burger", gumamku dalam diam.

Kemudian gadis itu berkata, 

  "He... he... he... maafkan aku Elsworth-san."
  "Uhhmmm.... kenapa kau masih mengikutiku terus ?"
  "Dari awal kan aku sudah mengatakannya, aku tidak punya rumah ataupun tempat tinggal."
  "Huhhh.... menyusahkan saja !"
  "Aku lapar Elsworth-san."
  "Lalu ... ?"
  "Belikan aku juga ... !" , mengatakannya dengan wajah cemberut.
  
  "Paman penjual burger pasti juga berpikiran kalau gadis ini pacar atau adik perempuanku. Memang merepotkan. Daripad paman ini berpikiran yang aneh-aneh karena aku tak membelikan gadis ini juga,lebih baik kubelikan saja."  ,gumamku
  "Aku beli satu lagi paman ."
  "Baiklah ... ini, silahkan. Terima kasih suadh membeli. "
  "Ini bawalah, anggap saja aku sedang berbaik hati."
  "Yaaayyy.... terima kasih Elsworth-san, kau memang baik, walau kau sebenarnya Dewa Perang Kegelapan, tapi aku tau hati kecilmu seputih salju."
  "Berisik, sudah makan saja ... "

    Setelah itu, aku sambung lagi perjalanan pulang, sambil menyantap makananku yang kubeli tadi. Aku merasa menjadi normal tak seburuk yang kubayangkan. Satu hal yang akan tidak kusuka yaitu, bosan.
     Tak merasa, saat semua makananku habis, ternyata aku telah sampai di depan rumahku. 
  "Whooaa ..... kau masih saja mengikutiku ?!?!"
  "He... he... he... maafkan aku, tapi .... bisakah aku tinggal bersamamu Elsworth-san ?"
  " Whooaa... ?!?! apa kau gila ? Apa kata tetanggaku dan teman-temanku nanti ? Dasar bodoh! Tidak akan !"

     Lalu aku masuk ke dalam dan kututup pintunya. Saat aku berbalik badan dan menuju ruang tengah untuk beristirahat, kunyalakan lampu dan TV, aku lepaskan semua penatku seharian ini.

  "Huhh, benar-benar melelahkan dan membosankan hari ini, ditambah gadi itu benar-benar menggangguku. Semoga besok lebih mudah jadi aku tak perlu membuang-buang banyak energi."  "Tapi bila kupikir-pikir, apakah benar yang dikatakan gadis itu ya ?"

     Saat aku bergumam dan mataku terpejam, tiba-tiba suara TV berganti ke channel yang lain. Aku terkejut kemudian membuka mataku, lalu ... 
  "Apaaa ?!?!?! Kenapa kau bisa ada di sebelahku .. ?!?! Bagaimana bisa ???"
  "Heee.... bukankah kau sudah menyadari siapa aku ? Aku akan tinggal bersamamu untuk menghadapi hal yang kukatakan tadi."
  "Benar-benar menyusahkan saja."
  
     Seberapa karaspun usahaku untuk menjauhkan gadis ini, tetap tak akan dilakukannya. Dia cukup keras kepala dibalik senyuman manisnya. Tak ada jalan lai selain membunuhnya demi menjauhkannya dariku. Tapi, aku tak akan membuang-buang energiku dan memecah keheningan malam. Jadi .....

  "Mau bagaimana lagi, kau boleh tinggal bersamaku. Tapi, jangan pernah menggangguku, dan kau harus mengurus dirimu sendiri ! Ingat itu ! Kamarmu di lantai 2. Aku tidur di lantai 1. Dan juga jangan pernah masuk ke kamarku ! Mengerti !!!"
  "Yeeeyy..... terimakasih Elsworth-san !"
   "Sekarang, bereskan semua barang-barangmu, dan letakkan di kamarmu."
  "Baiklah ...." , mengatakannya sambil tersenyum syukur.
     Lalu, Kadinda menuju ke kamarnya dan kulanjutkan beristirahat.
  "Sekarang hidupku benar-benar kacau gara-gara gadis ini. Tapi selama ini dimana Kadinda tinggal ? Apa yang ia lakukan ? Benar-benar mencurigakan."  "Lebih baik kutanyakan hal itu besok saja."
   "Tau begini, aku baca pikiranya lebih dalam Ahh, tidak, itu tidak sopan. Bisa-bisa aku melihat apa yang ia lakukan saat ia sedang mandi, hahaha...... itu hal bodoh yang tak akan kulakukan."
     
     Kemudian aku berdiri dan hendak menuju ke kamarku, tapi ada sebuah buku yang tak kukenal di sofa dimana Kandinda duduk tadi. Kupikir ini miliknya.
     Karena aku penasaran, kubuka buku itu, dan ternyata isi buku itu..... adalah foto orang-orang kuat dan buronan berbahaya dan sudah banyak yang diberi tanda silang. Aku yakinini adalah buku target korban milik Kadinda karena ia adalah Death Silent Tenshi. Tapi betapa kaget dan tercegangnya diriku karena 3 orang korban di halaman terakhir buku itu yang belum disilang. Ini artinya 3 orang tersebut adalah target terakhir Kadinda. 3 orang itu adalah aku, Lord Angel, dan juga ..... (Bersambung disini)


Beri kritik dan saran di kolom komentar, dan subscribe ya ^_^
Arigatou gozaimasu ...

Source : Karya penerbit

0 komentar:

Posting Komentar