Selasa, 19 Januari 2016

Hitam Jadi Putih Bagian Kelima

Hitam Jadi Putih

BAGIAN 5 : INSIDEN BERMULA

     Hari-hari membosankan telah berlalu, kini sampailah diriku pada hari bermalas-malasan, hari Sabtu. Alarm bising di pagi hari mengusik kenyamanan tidurku, mau tidak mau kubangunkan diriku. Weekend, kurasa bukan hal yang tabu bila seseorang dihari ini bangun siang dan bermalas-malasan. Aku hanya mencoba menjadi normal.
     Kutuntun kakiku untuk keluar kamar dan melihat apa yang sedang dilakukan oleh gadis itu. Kulihat di dapur ia tak ada, tapi satu yang tak pernah ketinggalan di dapur tiap pagi adalah sarapan buatannya selalu siap sedia. Setidaknya dengan aku mengizinkan dia tinggal disini, aku tak perlu repot harus keluar untuk membeli makan. Kucoba ke ruangan lain, ke kamarnya, ia juga tak ada, hanya ruangan yang rapi mencerminkanseorang gadis rajin seperti dirinya. Kemudian, aku ke ruang tengah, ternyata ia sedang menonton TV . Kubiarkan saja tanpa ingin mengganggunya,
  "Mmmm..... kenapa hari ini terasa lebih dingin ? Lebih baik aku cek bagaimana cuaca di luar."

     Aku keluar rumah untuk melihat kondisi cuaca. Dan ternyata di luar sedang mendung. Langit mendung pekat tak mengizinkan matahari sanggup menembusnya. Wajar saja kalau terasa lebih dingin dari biasanya.
     Aku berbalik masuk ke rumah, aku berpikiran untuk bergabung dengan Kadinda menonton TV. Tapi ketika aku sampai di depan ruang tengah, aku melihat Kadinda dan yang berada di hadapanku bukan dirinya melainkan adalah bunshin lemah buatannya. Lalu kulenyapkan saja.

  "Cih... dia menipuku dengan trik kuno seperti ini. Dasar bodoh ! Tapi kira-kira kemana ia pergi dihari libur seperti ini ya ? Ahsudah lupakan saja ..."

     Aku berpikir demikian dan aku merasa terlalu bosan bila di rumah saja untuk menghabiskan weekend ini. Lalu kuputuskan untuk keluar rumah dan berjalan-jalan di kota. Ketika aku hampir membuka pintu untuk keluar ,

  "Ini tak wajar, sebaiknya aku lakukan pemindaian kota ini. Instingku berkata bahwa ada sesuatu yang terjadi. Dark Shingan ...."

{Dark Shingan : Kemampuan khusus penglihatan milik Heydar Elsworth}

  "Cih, menyusahkan saja ! Ada yang mau bermain-main denganku. Kemana semua penduduk kota menghilang ? "

     Setelah selesai melakukan pemindaian, aku keluar dan mencoba ke beberapa tempat di kota sembari melihat-lihat . Aku tak suka menggunakan kemampuanku di tempat umum, jadi aku berjalan kaki untuk mengitari kota. Jalan-jalan kota, kompleks perumahan, tempat wisata, tengah kota, bahkan taman pun yang biasanya ramai pun tak kutemui seorang pun disana. Benar-benar semuanya lenyap dari kota ini. Hasil dari pemindaianku hanya menemukan lokasi Kadinda dan Rei Yasutora.
     Untuk memperluas daerah pemantauanku , kupanggil beberapa peiharaan kesayanganku ..

  "Kuchiose ... ***Bufff***  Chimera, Hydra, Himeko. Carilah sesuatu yang bisa kita jadikan petunjuk, bawa padaku apa yang kalian temukan nanti. Bila itu makhluk hidup, jangan dibunuh, buat pingsan saja. Pergilah ... !"

{Chimera : Naga berkepala tiga dengan tinggi 43 meter,rentang sayap 128 meter, panjang tubung 98 meter. Setengah robot, bersenjata di kedua lengannya. Kemampuan : Belum diketahui. Hydra : Seperti ular, setengah robot, memiliki banyak tentakel. Diameter perut 15 meter, panjang tubuh 133 meter. Kemampuan : Belum diketahui . Himeko : Berpenampilan seperti ninja tempo kekaisaran. Memiliki 5 pedang . Bisa berubah wujud sesuai apa yang diinginkannya. Kemampuan : Belum diketahui , tidak bisa mati kecuali penggunanya mati}

     Setelah kuchiose-ku pergi, beberapa menit kemudian ia muncul di sebelahku,

  "Selamat pagi Elswort-san .."
  "Hmm... selamat pagi. Apa yang kau lakukan ? Bunshinmu berhasil menipuku."
  "Hehehe.... maafkan aku . Soalnya aku tak ingin kau sampai harus turun tangan. Tapi, kau malah sudah mengeluarkan 3 kuchiosemu."
  "Ya, itu terserah aku . Sekarang, katakan apa yang sudah kau temukan , apa yang sedang terjadi ?"
  "Begini, kurasa semua penduduk dipindahkan ke dimensi pararel. Tapi mereka semua tetap aman, karena dunia pararel itu dibuat persis seperti kota ini."
  "Lalu, apa kita bisa kesana ? Siapa pelakunya ?"
  "Aku masih belum tau, walaupun aku bisa menggunakan ruang dan waktu,ada pembatas di antara dimensi pararel itu. Seperti semua telah disipakan dengan matang. Aku jyga tak mengerti siapa pelakunya, yang jelas untuk melakukan hal seperti ini, dibutuhkan kekuatan sekelas penjahat level S+ . artinya lawan kita cukup kuat."
  "Hanya itu ?"
  "Satu lagi, bila pelakunya hanya menyisakan kita disini, dengan kata lain ia sedang meningincar kita. Atau mungkin mengincarmu Elsworth-san."
  "Hahaha.... begitu rupanya. Kalau yang melakukan ini setingkat dengan S+ , maka kau bisa bilang diriku setingkat apa ?"
  "Hehehe.... maafkan aku, aku lupa kalau kau abadi dan sangat mengerikan. Kalau kau itu bukan tingkat S lagi, Tapi kau adalah tingkat X . Karena setiap 1 jiwa yang mati ditanganmu,umurmu akan bertambah 2 tahun dan sudah tak terhitung lagi berapa banyak jiwa yang sudah kau musnahkan."
  "Hmm, identifikasimu boleh juga, aku suka itu. Tapi, kembali ke masalah ini. Kau tak perlu khawatir. Biarkan kuchioseku yang mencari informasi tentang kejadian ini. Lihat ke langit, akan turun hujan , lebih baik kita berteduh di halte itu, terlihat cukup luas dan nyaman untuk berteduh."
  "Ya, kalau kau berpikiran begitu, maka hatiku terasa lebih tenang sekarang. Ayo ..." 

     Setelah itu, kami duduk di halte bersama. Dan tak lama kemudian hujan turun dengan derasnya.

  "Kkrriiiiiuuttt.... Heee.. ?? Dasar perut bodoh, perut bodoh !"
  "Sepertinya kau lapar Kadinda ... Jangan salahkan perutmu, salahkan saja dirimu sendiri karena pergi tanpa memakan sarapanmu sendiri. Ini untukmu, aku membawa makanan yang kau buat tadi pagi."
    "Hehe.... maafkan aku Elsworth-san, tapi kau memang baik. Aku tahu itu."
  "Sudah cepat ambil ini, dan habiskan. Aku tau kebisaanmu, kau selalu saja lapar di dekatku ."
  "Heee,.... ?!?! Jangan membuatku malu seakan aku melakukan itu sengaja ..."
  "Hahaha ... sudah lupakan . "
  "Baiklah ,..."
  "Tapi, apa kau tidak merasakan hal lain lagi tentang kejadian ini ... Apakah ada kemungkinan kalau adikku dan Nichola yang melakukan ini ?"
  "Tidak, aku tidak menemukan hal lain selain yang sudah kukatakan padamu tadi. Tak mungkin adikmu dan Lord Angel yang melakukannya. Kejadian ini terlalu mencolok. Tapi bukannya kau langsung bisa menyelesaikannya kan ?"
  "Tidak, aku tak bisa mengambil resiko terlalu besar terhadap penduduk kota. Jadi kita ikuti saja alurnya dari kejadian ini. Dan kita lihat sebenarnya apa yang pelaku mau dari kita atas kejadian ini. "
  "Baiklah .... aku mengerti Elsworth-san."

     Ketika Kadindan selesai makan, ia hendak mencuci tangannya dengan air huja yang turun di depan halte , lalu ....

  "Kau mau apa Kadinda ?"
  "Aku mau mencuci tangan dengan air hujan, "
  "Jangan lakukan itu, pakai saja tissue ini . Apa kau tak bisa melihat sesuatu yang berbahaya dari air hujan itu ?"
  "Hee .... kenapa ? Baiklah , aku pakai tissue saja . Terima kasih .... Tidak, aku tak merasakan apapun Elsworth-san ."
  "Jangan coba sentuh air hujan ini, kandungan asamnya sangat tinggi. Bisa-bisa kulitmu yang cantik itu mengelupas ."
  "Heee... ?!?! ternyata diam-diam kau memperhatikanku juga ya ? Tapi terima kasih sudah mengingatkanku ."
  "Jangan geer kau . Aku tak memperhatikanmu. "

     Beberapa menit kemudian Himeko kembali . Dari ketiga kuchiose yang kupanggil tadi, hanya Himeko yang bisa berbicara.

  "Tuan,..."
  "Ya, apa yang kau temukan Himeko ."
  "Aku tak bisa membawa yang aku temukan karena sesuatu itu diluar kemampuanku dan ukurannya cukup besar."
  "Hmm... apa itu ."
  "Ada beberapa pillar yang menyangga kota ini, pillar itu hanya bisa dilihat bila kita berjarak 1,5 meter darinya. Ada 9 pilar, membentuk segidelapan rapi dan yang satu berada di bagian tenngahnya. Ada di pusat gedung tertinggi di kota ini. Sepertinya pilar-pilar itu menyangga ruang dan waktu kota ini dan menghubungkan proyeksi dengan dimensi pararel."
  "Hmm..... berapa tinggi pilar-pilar itu ?"
  "8 pilar yang membentuk segidelapan memiliki tinggi 1 kilometer, dan 1 yang berada di pusat kota 50 meter."
  "Baiklah,terima kasih atas laporannya , cari tau lagi tentang pilar-pilar itu, coba lakukan sesuatu terhadap pilar itu . Apa kita bisa menghancurkannya atau apa , dan apa dampaknya, tolong selidiki ."
  "Baiklah tuan, permisi .... " , Himeko pergi melanjutkan tugasku .

     Hujan pun berhenti .....

  "Nah Kadinda .... sepertinya analisamu tentang kejadian ini terbalik."
  "Haaa ..... ??? Kenapa bisa, kurasa kau sudah melakukan pemantauan dengan teliti deh ... Lalu bagian mana yang keliru ?"
  "Bagian dimana kau mengatakan bahwa penduduk kota dipindahkan ke dimensi pararel ."
  "Lalu yang sebenarnya bagaimana Elsworth-san? Apa yang terjadi ?"
  "Sebenarnya, bukan seluruh penduduk kota yang dipindahkan ke dimensi pararel. Mereka tetap berada di kota Kenjikuri. Tapi, kita lah yang dipindahkan ke dimensi pararel ini ...... "

(Bersambung, disini )


Beri kritik dan sarannya di kolom komentar ya, dan tolong subscribe post ini ^_^
Arigatou gozaimasu .

Source : Karya penerbit

0 komentar:

Posting Komentar